Tidak ditemukan dalil Sunnah Rasul tentang hubungan suami istri di hari Jum'at (malam Jum'at)
STOP mengolok-olok agama contohnya malam jumat "sunnah rasul yuk"dll yang tujuannya hanya ingin membuat orang lain tertawa..
berhati2lah dgn lisan & senda gurau.. terutama yg menyangkut dg senda-gurau al-Quran & al-Hadist..
Sungguh keras teguran & peringatan dalam al-Quran atas akibat senda gurau tersebut :
"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yg mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau & bermain2 saja. Katakanlah: "Apakah dg اللّه, ayat2-Nya & Rasul-Nya kamu selalu berolok2?? Tidak usah kamu minta ma'af, karena kamu telah kafir sesudah beriman!" [QS at-Taubah:65-66].
"Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).Q.S al an'am:68 dan juga ayat 69 dan 70
Ayat di atas menunjukkan bahwa mengolok2 اللّه Ta'ala, Rasulullah صلى الله عليه وسلم & ayat2 اللّه Ta'ala adalah suatu bentuk kekufuran..
Dalam pergaulan sehari-hari di manapun, sering kita dengar atau kita jumpai istilah “Sunnah Rasul” pada malam Jum’at.
Lalu apa sih sebenarnya definisi yang benar tentang Sunnah Rasul (Sunnaturrasul)?
Dalam pandangan syariat Sunnah adalah sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah Saw menjalani hidupnya atau suatu aktifitas yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dgn penjagaan Allah SWT.
Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam Islam, setelah Al-Quran atau informasi yang disampaikan oleh para sahabat tentang sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah disebut sebagai hadits dan Sunnah yang diperintahkan oleh Allah SWT disebut Sunnatullah.
Namun istilah Sunnah Rasul yang populer di malam Jum’at adalah hubungan suami istri.
Mungkin maksudnya adalah untuk menutupi sesuatu yg dianggap vulgar, maka digunakan istilah Sunnah Rasul sebagai pengganti dari istilah ML.
Tapi akibatnya fatal, karena telah menyempitkan arti dari sumber hukum kedua setelah al-Qur'an menjadi hanya sebuah aktifitas seks belaka.
Lalu hal apa lagi yg melatar-belakangi penyebutan Sunnah Rasul menjadi sebuah aktifitas seks, selain dari sekedar sebagai pengganti ucapan seks yg vulgar?
Ya memang ada hadits tentang berhubungan seks dimalam jumat dan mandi besar di hari jumat, namun apa derajat hadits tsb, Shahih, dhaif atau palsu?
Lalu sebenarnya sunnah apa yg dilakukan Rasulullah SAW dimalam jumat/hari jumat?
DALIL 1
Sering kita dengar dari Ustadz, yang dianggap hadits, yaitu :
"Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat (kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi.”
Dalam hadits yg lain disebutkan sama dgn membunuh 1000 atau 7000 yahudi.
Hadist di atas tidak akan ditemukan dalam Kitab manapun. Baik kumpulan hadits dhaif apalagi shahih.
Dan akhirnya pada satu kesimpulan bahwa hadits sunnah Rasul pada malam Jum’at tersebut apalagi sama dengan membunuh 100 Yahudi adalah sama sekali bukan hadist alias karangan orang-orang yang iseng dan gak jelas.
Tidak nyambung ke sahabat, apalagi ke Rasulullah SAW, sehingga jelas itu sama sekali bukan Hadist alias palsu alias bohong yg dikarang oleh orang orang yg tidak betanggung-jawab yg mengatasnamakan Rasulullah SAW.
Jadi, kita tidak akan menemukan satu-pun hadits tentang Rasulullah SAW berhubungan suami istri pada malam-malam tertentu, termasuk malam Jum'at.
Di Indonesia sangat subur akan hadits hadits dhaif dan palsu.
Oleh karenanya berhati-hatilah sahabat, banyak hadits palsu yg beredar dan bermaksud untuk menyesatkan dan membodoh-bodohi umat !
Jaga, pelihara dan amalkan Sunnah sunnah Rasulullah SAW yg selama ini menjadi hukum syariat kedua setelah Al-Qur'an.
Dan STOP mengatakan Sunnah Rasul sebagai pengganti dari istilah berhubungan suami istri alias ML.
DALIL 2
Tafsir Hadits tentang berhubungan suami istri di malam/hari jumat:
Penentuan waktu dalam islam adalah mengikuti peredaran bulan, bukan mengikuti peredaran matahari. Sehingga perubahan hari adalah saat maghrib bukan pukul 24.00.
Maka dari itu hari jumat dimulai pada hari kamis saat maghrib.
Nah pembicaran kita sekarang mengarah kepada seolah-olah malam Jum'at dan hari Jum'at adalah waktu yg cocok untuk melakukan hubungan suami-istri. Keduanya akan mendapatkan pahala berlipat dan memperoleh keutamaan khusus yg tidak didapatkan pada hari selainnya.
Haditsnya shahih namun tidak mengatakan secara gamblang bahwa itu adalah hubungan seks suami istri.
Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa mandi di hari Jum’at SEPERTI MANDI JANABAH, kemudian datang di waktu yg pertama (mendatangi masjid untuk shalat jumat), ia seperti berkurban seekor unta. Barangsiapa yg datang di waktu yg kedua, maka ia seperti berkurban seekor sapi. Barangsiapa yg datang di waktu yg ketiga, ia seperti berkurban seekor kambing gibas. Barangsiapa yg datang di waktu yg keempat, ia seperti berkurban seekor ayam. Dan barangsiapa yg datang di waktu yg kelima, maka ia seperti berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar (dan memulai khutbah), malaikat hadir dan ikut mendengarkan dzikir (khutbah).”
(HR. Bukhari no. 881 Muslim no. 850)
Hadits tsb menunjukkan keutamaan shalat jumat namun disitu disebutkan jg tentang mandi janabat (ghuslal janabah) pada hari Jum'at. Sedangkan mandi janabat dilakukan setelah ada aktifitas hubungan seks suami-istri.
Sehingga munculah istilah Sunnah Rasul di malam jumat untuk hubungan seks suami istri.
Ya silahkan saja melakukan hubungan seks suami istri kapanpun juga termasuk malam jumat tapi janganlah istilah hubungan seks tsb diganti menjadi "Sunnah Rasul".
SUNAH RASUL
Sunnah Rasul yang sesungguhnya untuk dilakukan pada malam/hari Jum’at, diantaranya:
1. Memperbanyak membaca Shalawat
Sabda Nabi SAW, “Perbanyaklah shalawat kepadaku setiap hari jum’at karena shalawatnya umatku akan dipersembahkan untukku pd hari jum’at, maka barangsiapa yg paling banyak bershalawat kepadaku, dia akan paling dekat derajatnya denganku”. (HR. Baihaqi)
Maksudnya adalah perbanyak shalat sunat karena disitu ada shalawat.
2. Membaca Al Qur'an khususnya surat Al Kahfi.
Sabda Nabi SAW,: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at”. (HR. Al Hakim)
Membaca di sini dalam artinya membaca ayatnya, lalu dikaji, direnungkan dan diaplikasikan dalam keseharian. Dan seyogyanya bukan hanya QS Al-Kahfi saja, tapi dilanjutkan dengan surat-surat lainnya.
3. Memperbanyak do’a
Rasulullah SAW bersabda, ““Hari jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang muslimpun yg memohon sesuatu kepada Allah SWT dalam waktu tsb melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tsb jatuh setelah ‘ashar”. (HR. Abu Dawud)
Maksudnya adalah sepanjang hari jum'at.
4. Shalat Jum'at
Rasulullah Saw bersabda, “Salat Jumat itu wajib atas tiap muslim dilaksanakan secara berjamaah terkecuali empat golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang sakit". (HR.Abu Daud dan Al Hakim). Lihat juga hadits kemarin.
Wanita tidak usah shalat jum'at, seperti yg banyak dilakukan di Masjidil Haram dan Nabawi.
KESIMPULAN:
Tidak ditemukan dalil Sunnah Rasul tentang hubungan suami istri di hari Jum'at (malam Jum'at).
Kajian HADIS yang ada adalah KEUTAMAAN BAGI LAKI LAKI YANG MENDATANGI MASJID LEBIH AWAL UNTUK SHALAT JUM'AT, BUKAN KEUTAMAAN BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI DI MALAM JUM'AT.
Satu hal lagi, Jangan lupa, yang namanya sunnah Rasulullah SAW itu pasti pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam urusan apapun dan urusan ibadah harus ada dalilnya baik dari Al Qur’an maupun sunnah Rasulullah SAW.
No comments:
Post a Comment